Harapan PDAM Surya Sembada untuk bisa mendapatkan tambahan suplai air bersih di Kota Surabaya yang bersumber dari mata air Umbulan diperkirakan akan terwujud pada tahun 2020, tambahannya sekitar 1000 liter per detik. Kapasitas produksi PDAM pada awal tahun 2019 ini adalah 11.000 Lps, kenaikan kapasitas produksi menjadi 11.559 Lps pada Bulan Mei 2019 dikarenakan perusahaan melakukan uprating. Penurunan NRW yang diharapkan dari perbaikan pipa dan instalisasi oleh perusahaan pada tahun 2019 adalah sekitar 2% atau 220 Lps, sehingga kenaikan kapasitas produksi PDAM Surya Sembada pada awal tahun 2020 dengan penambahan umbulan diprediksi menjadi 12.779 Lps.
Kenaikan kapasitas produksi yang direncanakan ini yaitu sebesar 1.779 Lps atau 16% pada awal tahun 2020 jika dibandingkan dengan awal tahun 2019 seharusnya juga mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Omset perusahaan selama 5 tahun terakhir mempunyai kenaikan rata-rata hanya 3% per tahun, tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas produksi yang mencapai 25% pada tahun 2020. Pembelian air curah dari umbulan sebanyak 1000 Lps per tahun akan menimbulkan biaya Rp.2400 per 1 M3 sehingga biaya yang harus dibayar adalah Rp. 75.686.400.000 setiap tahunnya.
Pertumbuhan penduduk Surabaya diperkirakan naik 1,4% setiap tahun sehingga pada awal tahun 2020 jumlah penduduk menjadi 3,435 juta jiwa yang sebelumnya yaitu 3,388 juta jiwa, ada sekitar 47 ribu penduduk baru yang membutuhkan air (sekitar 100 Lps). Kondisi Perekonomian Kota Surabaya secara umum dapat digolongkan pada kondisi yang relatif baik dan hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan rata-rata positif 6% pada setiap tahunnya. Kondisi ekonomi kota Surabaya ini masih diatas kondisi Jawa Timur maupun kondisi ekonomi Nasional. Jika peningkatan pertumbuhan ekonomi linier dengan kapasitas produksi maka perusahaan diprediksi akan membutuhkan 660 Lps (11.000 Lps x 6%) untuk kebutuhan industri.
Total kapasitas produksi air yang dibutuhkan perusahaan pada tahun 2020 adalah 760 Lps (100 + 660) untuk memenuhi kebutuhan warga dan industri di Kota Surabaya, sedangkan total penambahan kapasitas produksi adalah 1.779 Lps. Selisih atau gap antara penambahan dengan kebutuhan produksi adalah 1.019 Lps. Ada potensial loss dari selisih tersebut yaitu sekitar Rp. 77.124.441.600,- pada tahun 2020 (Asumsi Rp. 2400 per 1 M3). Perlu diketahui bahwa PDAM Surya Sembada Surabaya pada tahun 2018 mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 238 milyar sedangkan pada RKAP 2019 direncanakan mendapat laba bersih sebesar 253 Milyar, naik sekitar 6% . Bagaimana dengan tahun 2020 ? apakah bisa meningkat ? atau malah turun labanya? laba turun menjadi 176 milyar atau sekitar 30% dari tahun sebelumnya jika gap ini tidak segera diatasi. Ini tantangannya… PDAM Surya Sembada harus bisa mencari pelanggan baru jika perusahaan ingin tetap meningkatkan omset dan laba-nya dan mendapatkan anugerah dari limpahan air umbulan pada tahun 2020. Apakah bisa? pasti bisa, masih ada waktu untuk membentuk tim penjualan untuk mengatasi gap tersebut, semoga tulisan in bermanfaat. Semangat pagi Indonesia…
Budi Wahyu Mahardhika