Liputan6.com, Jakarta – PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRI Syariah akan melepas 27 persen saham ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Jumlah saham itu setara 2.623.350.600 lembar saham yang merupakan saham baru. Harga saham yang ditawarkan sekitar Rp 505-Rp 650 per saham.
Direktur utama BRISyariah, Moch Hadi Santoso mengatakan tujuan IPO untuk memperoleh tambahan dana dari masyarakat yang akan digunakan Perseroan dalam pengembangan bisnis sekaligus memperkuat industri syariah di Tanah Air.
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/3428426/bri-syariah-lepas-27-persen-saham-ke-publik
Itulah pernyataan dari Dirut BRI Syariah pada tanggal 05 April 2018 di liputan6.com. BRI Syariah akan Go Public, bagaimana kinerja keuangan BRI Syariah sebelum Go Public? mari kita bahas bersama.
Perbankan Syariah mempunyai market share 5,33% dari total market perbankan nasional.
Perbankan Nasional mempunyai rata-rata pada tahun 2016 yaitu CAR = 22,93%, ROA = 2,23%, LDR = 90,7%, BOPO = 82,22%, dan NPL = 2,93%.
Perbankan Syariah Nasional mempunyai rata-rata pada tahun 2016 yaitu CAR = 16,16%, ROA = 0,94%, FDR = 88,87%, BOPO = 93,63%, dan NPF = 4,15%.
BRI Syariah mempunyai rata-rata pada tahun 2016 yaitu CAR = 20,63%, ROA = 0,95%, FDR = 81,47%, BOPO = 91,33%, dan NPF = 4,57%.
Penjelasan Indikator Kinerja Keuangan
A. BRI Syariah dibandingkan dengan rata-rata perbankan Syariah dan perbankan nasional pada tahun 2016, yaitu :
- CAR = 20,63%, lebih tinggi dari rata-rata perbankan Syariah yaitu 16,16% tetapi lebih rendah dari perbankan nasional yaitu 22,93%.
- ROA = 0,95%, lebih tinggi dari rata-rata perbankan Syariah yaitu 0,94% tetapi lebih rendah dari perbankan nasional yaitu 2,23%.
- FDR = 81,47%, lebih rendah dari rata-rata perbankan Syariah yaitu 88,87% juga lebih rendah dari perbankan nasional yaitu 90,7%.
- BOPO = 91,33%, lebih rendah dari rata-rata perbankan Syariah yaitu 93,63% dan lebih tinggi dari perbankan nasional yaitu 82,22%.
- NPF = 4,57%, lebih tinggi dari rata-rata perbankan Syariah yaitu 4,15% dan lebih tinggi dari perbankan nasional yaitu 2,93%
B. Rasio BRI Syariah ROA tahun 2014 – 2017 secara berturut-turut yaitu 0,08%, 0,76%, 0,95% dan 0,51% pada tahun 2017. BRI Syariah mendapatkan ROA dengan persentase kurang dari 1% selama 4 tahun terakhir.
C. Rasio BRI Syariah ROE tahun 2014 – 2017 secara berturut-turut yaitu 0,44%, 8,20%, 7,40% dan 4,10% pada tahun 2017. BRI Syariah mendapatkan ROE dengan rata-rata persentase 5% selama 4 tahun terakhir.
D. Rasio BRI Syariah BOPO tahun 2014 – 2017 secara berturut-turut yaitu 99,77%, 93,79%, 91,33% dan 95,24% pada tahun 2017. BRI Syariah mendapatkan BOPO dengan rata-rata persentase 95% selama 4 tahun terakhir.
E. Rasio BRI Syariah FDR tahun 2014 – 2017 secara berturut-turut yaitu 93,90%, 84,16%, 81,47% dan 71,87% pada tahun 2017. BRI Syariah mendapatkan FDR dengan rata-rata persentase 82.85% selama 4 tahun terakhir.
F. Rasio BRI Syariah NPF tahun 2014 – 2017 secara berturut-turut yaitu 4,60%, 4,86%, 4,57% dan 6,43% pada tahun 2017. BRI Syariah mendapatkan NPF dengan rata-rata persentase 5.12% selama 4 tahun terakhir.
Kesimpulan :
Kinerja BRI Syariah lebih baik dan bisa bersaing dalam kompetisi antar perbankan Syariah tapi tidak lebih baik dan agak sulit bersaing dalam kompetisi di perbankan nasional.
BRI Syariah mempunyai keuntungan dari segi jaringan dan branding dalam skala nasional dikarenakan BRI Syariah merupakan anak perusahaan dari BRI. Ini merupakan nilai tawar strategis BRI Syariah kepada investor baru pada saat Go Public, bagaimana prospek kedepannya ? Pasar keuangan syariah tumbuh, Insya Allah potensi pertumbuhan perusahaan dan kenaikan harga saham sangat mungkin terjadi.