Belajar dari Korporatisasi Vale

SAPA#1034: Dulu ekspor ke berbagai negara. Kini beroperasi di berbagai negara. Itulah Vale.

SAPA#1035: Vale si BUMN Brazil. Dari tambang bijih besi di Brazil menjadi bermacam-macam tambang di berbagai bangsa.

SAPA#1036: Tambang emas butuh 2 hal: keahlian dan modal. Dalam keahlian Vale kalah jauh dalam memulai dibanding Antam. Dalam hal modal Vale punya akses nyaris tak terbatas melalui korporatisasi. Antam korporatisasinya berhenti. 

SAPA#1037: Korporatisasi BUMN dasarnya adalah pengembangan BUMN sebagai perusahaan. Privatisasi BUMN dasarnya adalah pembagian peran antara “wasit” dan “pemain”. Pemerintah murni sebagai wasit. Perusahaan adalah pemain. Agar pemerintah bisa berperan optimal dan tegas sebagai “wasit” yang tegas dan adil.

SAPA#1038: Vale masuk NYSE tahun 2000. Mengokohkannya sebagai perusahaan kelas dunia. Bukan hanya kelas dunia dalam hal lokasi tambang dan pasar. Tapi juga dalam hal sumber modal. BUMN Brazil untuk dunia pun bukan sekedar slogan.

SAPA#1039: Perusahaan BUMN negeri sedang berkembang seperti Brazil mengakuisisi perusahaan di negeri maju seperti Kanada? Bisa! Modalnya dengan mudah diperoleh dengan melepas saham baru di lantai bursa. Seperti Vale. Bagaimana BUMN Indonesia? Harapan itu masih ada. Hanya memang perlu edukasi masyarakat luas tentang korporatisasi. Agar tidak ada yang teriak “Pemerintah menjual aset negara” saat BUMN melepas saham baru di lantai bursa. Karena memang tidak ada secuil pun aset negara yang dijual dalam pelepasan saham baru. 

SAPA#1040: Tidak seperti akuisisi Canico oleh Vale, Akuisisi Freeport McMorran oleh PT Aneka Tambang Tbk. bisa disebut hampir mustahil. Freeport berukuran lebih dari 15x Antam. Vale bisa, kenapa Antam tidak? Karena Vale membuka lebar-lebar kran uang masyarakat untuk terus membesar. Sementara Antam hanya mengandalkan uang pemerintah sebagai pesaham pengendali. Lho, kan Antam juga sudah IPO? Dalam korporatisasi, IPO bukan akhir dari proses. IPO justru adalah awal dari proses untuk menjadi perusahaan raksasa. Korporatisasi Antam berhenti di IPO.

SAPA#1041: Keahlian pertambangan Vale sebagai core competence didukung modal besar dari pelepasan saham baru digunakan untuk masuk dan menguasai industri tambang berbagai jenis dan berbagai negara baik melalui akuisisi maupun pertumbuhan organik. BUMN Brazil ini pun menjadi sangat powerfull melalui korporatisasi.

SAPA#1042: Konyol adalah BUMN tambang yang tidak memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut menyetor modal dengan alasan agar pemerintah tetap menjadi pesaham pengemdali tetapi membiarkan deposit mineral di negaranya ditambang perusahaan asing. 

SAPA#1043: Masuk tambang bijih besi, batu bara, nikel, tembaga, emas dan lain-lain. Itulah cara Vale terus membesar lintas negara. Terus membesar masuk aneka tambang. Menjadi raksasa masuk berbagai negara mengamankan diri dadi risiko politik. Menjadi raksasa masuk aneka tambang mengamankan diri dari risiko fluktuasi harga. Modalnya? Korporatisasi!

SAPA#1044: Dari sejarah Vale si BUMN Brazil kita bisa memahami mengapa sebuah negara perusahaan-perusahaannya menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus menguasai dunia. Sebaliknya, kita juga bisa memahami mengapa sebuah negara ekonominya dikuasai perusahaan-perusahaan asing. Kita juga bisa memahami apa penyebab kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Kedepan, semua tergantung kita. Mau belajar tidak. Mau berubah tidak. Mau berkorporatisasi tidak.

SAPA#1045: Vale. Riset tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan Vale menjadi raksasa tambang di puluhan negara saat ini.

SAPA#1046: Kinerja laba rugi Vale lima tahun terakhir. Sarapan Pagi dari SNF Consulting https://t.me/sarapanpagi

Sumber : SarapanPagi dari Konsultan Manajemen PT SNF Consulting